DAIRI - Berawal dari kelompok yang beranggotakan Petani kopi dan cabe, Kelompok Tani Hutan Alam Jaya kini memiliki anggota yang berhasil menjadi petani Jeruk. Pada Tahun 2010, Pardomuan Nainggolan (53) ketua kelompok tani Hutan Alam Jaya melihat prospek yang terbuka untuk mengembangkan tanaman jeruk didesanya desa Parbuluan IV Sigalingging Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. Dia berfikir kenapa tidak memindahkan daerah penanaman jeruk dari karo yang terkena dampak erupsi gunung sinabung ke daerahnya karena jeruk merupakan salah satu komoditi khas di Sumatera Utara dan memiliki konsumen yang cukup besar. Itulah yang mendasari kelompok Tani Hutan Alam Jaya mulai menanam jeruk.
Menurut Nainggolan faktor utama dalam menanam jeruk adalah kualitas benihnya, disamping lahan dan lokasi. Karena dengan benih tersebut maka tanaman dapat tumbuh baik, hasil panen tinggi serta umur produksi lama. Itulah yang dia lakukan sebelum menanam yaitu mencari dulu benih yang benar-benar berkualitas, bebas penyakit dan jelas varietasnya (benih berlabel biru). Diakui Nainggolan juga bahwasanya para anggota kelompok tani pada awalnya tidak mampu membeli bibit jeruk yang bagus untuk ditanam. Beliau tidak menampik bahwasanya bantuan dari pihak swasta menjadi salah satu faktor penting keberhasilan kelompok ini. “ Kehadiran Perusahaan PT. Toba Pulp Lestari yang membatu menyediakan bibit jeruk sesuai permintaan kami sangat membantu” ujar Nainggolan. “ Tak tanggung, 5.000 bibit yang kami terima dari PT. Toba Pulp Lestari “ tandasnya.
Dengan luas lahan kelompok yang berkisar 5 Ha, tanaman jeruk bantuan PT. Toba Pulp Lestari kini sudah berumur 3 tahun. Umur 3 tahun merupakan masa awal panen. Hasil yang didapat berkisar 30 s/d 50 kg/pohon ( dalam satu tahun masa panen ). Dengan asumsi harga Rp 7 – 10 Ribu/ Kg dapat dikalikan bahwa 1 pohon mencapai ratuasn ribu rupiah dan dikalikan dengan jumlah seluruh pohon bantuan maka hasilnya mencapai ratusan juta rupiah. Dengan pemeliharaan rutin selama 5 tahun, tanaman dapat menghasilkan 100 Kg setiap pohon.
Jahutar Sigalingging (62) salah seorang kelompok tani yang menerima bantuan PT. Toba Pulp Lestari merasa bersyukur akan kehadiran perusahaan di daerah mereka. Dengan bantuan perusahaan kini dirinya mampu mendapatkan perekonomian keluarga yang cukup. “Ditanah saya seluas 2.000m2 awalnya saya menanam cabai, kol dan kopi, hasilnya hanya dapat untuk memenuhi kebutuhan keseharian saja, namun setelah saya menanam jeruk selama 3 tahun ini, hasilnya sungguh luar biasa, tanah saya langsung ditawar untuk dibeli sebesar Rp. 150 Juta” jelas Jahutar. Lain lagi Sopar Sihombing (48) anggota kelompok yang merasa dampak ekonomi yang meningkat dengan hasil pertanian jeruk miliknya. “ Pokoknya kalau panen langsung bisa bangun rumah kita” ujar Sopar.
Direksi PT. Toba Pulp Lestari Mulia Nauli menjelaskan bahwasanya program CSR PT. Toba Pulp Lestari bertujuan menyentuh langsung masyarakat baik secara sosial, budaya maupun ekonomi. “Program CSR kita bertujuan mengembangkan masyarakat sekitar secara sosial, budaya dan ekonomi sesuai dengan motto perusahaan Tumbuh dan Berkembang Bersama Masyarakat.”