Habinsaran, 27 Agustus 2018 – Sebagai komitmen untuk menghargai sejarah serta berperan aktif memajukan kebudayaan dan pariwisata di kabupaten Toba Samosir (Tobasa), PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. (PT TPL) melalui program community development (CD), memulai pemugaran mual(sumur) peninggalan pahlawan nasional dari Tanah Batak, Sisingamangaraja XII, Sabtu (25/8), di desa Simare, kecamatan Borbor, kabupaten Tobasa.
Pemugaran mual peninggalan Sisingamangaraja XII ini dimulai dengan acara ritual memohon ijin dimulainya pembangunan, peletekan batu pertama, dan diakhir doa bersama oleh perwakilan pemerintah kabupaten (Pemkab) Tobasa, perwakilan tokoh masyarakat dan tokoh adat, serta perwakilan dari PT TPL.
“Pagi ini kita melakukan upacara ritual memohon ijin kepada Tuhan untuk memulai proyek pemugaran mual peninggalan Sisingamangaraja XII. Sumur ini merupakan bukti kesaktian Sisingamangaraja XII melalui tongkatnya yang yang ia tancapkan ke tanah, mengeluarkan sumber air sehingga bisa menyelesaikan rasa dahaga saat ia beristirahat,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Tobasa, Audi Murphy Sitorus.
Audi Murphy Sitorus mengungkapkan bahwa Pemkab Tobasa mengapresiasi niat baik perusahaan yang memperhatikan sejarah dan kebudayaan suku Batak, khususnya di kabupaten Tobasa. “Mewakili Pemkab Tobasa, kami mengapresiasi kepedulian PT TPL terhadap peninggalan sejarah di bumi Tapanuli ini. Pemugaran ini sangat bagus karena perusahaan menghargai budaya yang ada. Ini merupakan langkah awal yang baik dalam menghargai jasa-jasa pahlawan,” ujar Audi Murphy Sitorus.
Audi Murphy Sitorus lebih lanjut mengatakan bahwa niat baik PT TPL seperti ini patut dilakukan secara berkesinambungan. “Kita patut apresiasi apa yang dibuat PT TPL pada hari ini. Secara khusus memotivasi kita masyarakat di kabupaten Tobasa untuk menghargai peninggalan-peninggalan tokoh atau pahlawan kita,” ujarnya.Hal senada diungkapkan oleh kepala desa (Kades) Simare, Naek Hutapea, dan Kepala Sekolah Menengah atas Negeri (SMA N) 1 Habinsaran, T.D. Panjaitan.
“Pemugaran oleh PT TPL ini sangat bagus. Ini adalah bukti kerjasama yang baik antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat. Banyak orang mengatakan bahwa merawat atau menjaga mual ini hal sepele. Tapi hari ini terjawab dari keraguan banyak orang dengan dimulainya pemugaran,” ujar Naek Hutapea.
Naek Hutapea menambahkan bahwa pihak masyarakat di desa Simare bersyukur dengan adanya proyek pemugaran mual Sisingamangaraja XII ini. “Ini bisa jadi destinasi wisata di desa kami. Ini akan mengangkat pariwisata di desa kami. Kami berterimakasih atas perhatian PT TPL,” ujar Naek Hutapea.
Naek Hutapea menceritakan bahwa sering ada kelompok-kelompok masyarakat yang sering berkunjung kesini. “kami berharap setelah selesainya pemugaran mual ini, maka akan lebih banyak wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara berkunjung kesini,” ujar Naek Hutapea.
Acara dimulainya pemugaran mual Sisingamangaraja XII di desa Simare, dilakukan upacara ritual permohonan ijin kepada Tuhan Yang Mahakuasa yang dipimpin oleh Boru Siregar didampingi oleh Kadisparbud Tobasa, Audi Murphy Sitorus, dan salah seorang perwakilan kontraktor yang akan mengerjakan proyek pemugaran mual Sisingamangaraja XII.
Hadir di acara peletakan batu pertama dan upacara ritual memohon ijin kepada Tuhan Yang Mahakuasa, Estate Manajer Habinsaran PT TPL, Effendi Sitorus, Humas PT TPL estate Habinsaran, Bedman Ritonga, staf CD Puji Lestari, Kades Simare, Naek Hutapea, dan Kepala SMA N 1 Habinsaran, T.D. Panjaitan.
Mual Sisingamangaraja XII di desa Simare ini akan dipugar seluas 11 x 10 meter. Mual Sisingamangaraja XII di desa Simare ini bersebelahan langsung dengan wilayah hutan tanaman industri (HTI) PT TPL estate Habinsaran.
Mual ini nantinya juga akan dibangun fasilitas umum, seperti toilet, untuk memberikan rasa nyaman kepada siapa saja yang berkunjung.
Raja Sisingamangaraja XII, salah satu pahlawan nasional pada waktu penjajahan Belanda di Indonesia terlebih di tanah Batak.
Melihat kembali sejarah dalam perjuangannya melawan penjajah dengan cara bergerilya dan berpindah pindah, pada umumnya dimana tempat persinggahannya,
Raja Sisingamangaraja XII menancapkan tongkat sakti untuk mendapatkan sumber air yang digunakan untuk minum sebagai pelepas dahaga.
Sumber air ini oleh masyarakat di sekitar Tapanuli mengatakan mual Sisingamangaraja XII, merupakan salah satu peninggalan atau bukti sejarah Raja Sisingamangaraja orang yang sakti.Hingga saat ini, mual di desa Simare ini sering dikunjungi oleh kelompok masyarakat.
Menurut warga di desa Simare, mual ini sering didatangi oleh orang-orang karena dipercaya mempunyai kasiat dan diyakini bisa mengobati berbagai penyakit.