MEDAN – Usai penyerahan 100 botol hand sanitizer beraroma minyak atsiri dari pohon euca dan 100 bibit pohon eucalyptus kepada
Dandim 0201/BS Letkol Inf Agus Setiandar, pengurus UKM Jurnalis Bina Mandiri menuju Markas KopiTAO di Jalan Stella Raya Nomor
117, kawasan Simpang Selayang, Kota Medan.
Markas KopiTAO adalah tempat berkumpul para jurnalis, fotografer dan aktivis. Suasana alam terbuka dan jauh dari kebisingan kota
menjadi ketenangan tersendiri saat menghasilkan karya-karya jurnalistik.
Di sini, perwakilan pengurus UKM Jurnalis Bina Mandiri Mei Leandha menyerahkan bibit dan hand sanitizer kepada Fadli Syahputra,
jurnalis Medanheadlines.com dan editor di Medantoday.com. Bibit langsung ditanam di halaman yang juga ditumbuhi pohon jati putih,
sementara hand sanitizer diletakkan di setiap meja.
Fadli mengaku senang karena kawan-kawan UKM Jurnalis Bina Mandiri berkenan mampir, memberikan hand sanitizer dan menanam pohon
eucalyptus. Dirinya atasnama KopiTAO mendukung upaya pelestarian alam, peningkatan ekonomi dan mendukung upaya pencegahan dan
memutus rantai penyebaran Covid-19.
“Memproduksi sendiri, menyiapkan lokasi dan bahan baku, kita menunjukkan kemandirian. Pastinya akan banyak pihak yang mendukung
dan ingin bekerja sama, apalagi kita jurnalis semua di sini,” kata Fadli, Rabu (21/10/2020) petang.
Sekretaris UKM Jurnalis Bina Mandiri Harizal mengatakan, ada beberapa titik penanaman dan penyerahan hand sanitizer dan bibit.
Setelah dari KopiTAO, tim yang sudah dibagi akan menuju Desa Tanjung di kawasan Galang, Kabupaten Deliserdang. Di sini akan ditanam
30 batang bibit dan 30 hand sanitizer. Terakhir ke kawasan Kampung Kubur, Kota Medan.
Penanaman dan pembagian hand sanitizer didukung penuh oleh PT Toba Pulp Lestari (PT TPL). Perusahaan bubur kertas ini menanam
eucalyptus di konsesinya sebagai bahan baku utama. Peneliti pusat kajian Iptek USU Muhammad Taufik mengatakan, penelitian minyak
atsiri dari pohon eucalyptus sudah lama mereka lakukan.
Mulai akar, batang, daun hingga gulma yang hidup di sekitar tanaman. Ada sekitar 17 senyawa bermanfaat yang terkandung di dalamnya,
salah satunya digunakan untuk pembuatan hand sanitizer yaitu eucalyptol. Hand sanitizer ini sudah diproduksi secara terbatas dan resmi
diluncurkan.
“Produk ini aman digunakan, seluruh bahannya diambil dari proses ekstraksi bahan baku yang alami,” kata Taufik.
Ketua pusat kajian Iptek USU Profesor Zul Alfian menambahkan, di tahap awal mereka memproduksi lima liter hand sanitizer dalam
seminggu. Setelah izin edar, produksi dan hak paten dimiliki, produksi akan ditingkatkan.
“Kalau sekarang, hand sanitizer ini kita produksi untuk kalangan internal dulu saja,” kata Zul.
Manager Socap PT TPL Simon H Sidabukke mengatakan, pihaknya dan USU belum menentukan harga jual produk. Menurutnya, terpenting
dari kerja sama ini adalah membantu masyarakat mengantisipasi pandemi Covid-19.
“Kalau nanti memang terbukti bermanfaat, kami gandeng UKM Jurnalis Bina Mandiri produksi dan distribusinya,” ujar Simon.