Skip to main content
search

Konservasi Hutan

Melestarikan Hutan

Di PT. Toba Pulp Lestari Tbk. (TPL), kami percaya dalam menerapkan praktik perkebunan hutan yang berkelanjutan dan mendukung kontribusi ekologis serta pentingnya lanskap hutan. Kami memahami bahwa lanskap hutan tropis menyimpan cadangan karbon dan keanekaragaman hayati yang besar. Hutan tropis berfungsi sebagai kanopi tinggi dengan campuran vegetasi dari padang rumput hingga semak, serta regenerasi menuju hutan yang lebat. Oleh karena itu, sejak 2016, TPL berkomitmen untuk melaksanakan penilaian HCV/HCS yang komprehensif dan kuat yang dilakukan oleh ahli independen sebelum memulai inisiatif perkebunan baru dalam upaya kami untuk mendukung perlindungan dan pelestarian kawasan HCV dan HCS yang telah diidentifikasi.

Nilai Konservasi Tinggi (HCV)/Sumber Karbon Tinggi (HCS)

Menurut Toolkit Pedoman Umum Nilai Konservasi Tinggi (HCV), HCV didefinisikan sebagai nilai biologi, ekologi, sosial, atau budaya yang dianggap sangat signifikan atau sangat penting. Definisi tersebut selanjutnya dibagi menjadi enam aspek seperti yang tercantum di bawah ini:

HCV 1: Keanekaragaman Spesies

Konsentrasi keanekaragaman hayati termasuk spesies endemik, serta spesies langka, terancam punah, atau terancam yang signifikan di tingkat global, regional, atau nasional.

HCV 2: Ekosistem tingkat lanskap, mosaik ekosistem, dan IFL (Intact Forest Landscape)

Ekosistem tingkat lanskap besar, mosaik ekosistem, dan Lanskap Hutan Utuh (IFL) yang signifikan di tingkat global, regional, atau nasional, dan yang mengandung populasi yang layak dari sebagian besar spesies yang terjadi secara alami dalam pola distribusi dan kelimpahan alami.

HCV 3: Ekosistem dan Habitat

Ekosistem, habitat, atau refugia yang langka, terancam, atau terancam punah.

HCV 4: Layanan Ekosistem

Layanan ekosistem dasar dalam situasi kritis, termasuk perlindungan daerah tangkapan air dan pengendalian erosi tanah dan lereng yang rentan.

HCV 5: Kebutuhan Komunitas

Situs dan sumber daya yang mendasar untuk memenuhi kebutuhan dasar komunitas lokal atau masyarakat adat (untuk mata pencaharian, kesehatan, gizi, air, dll…), yang diidentifikasi melalui keterlibatan dengan komunitas atau masyarakat adat tersebut.

HCV 6: Nilai Budaya

Situs, sumber daya, habitat, dan lanskap yang memiliki signifikansi budaya, arkeologis, atau historis global atau nasional, dan/atau memiliki pentingnya budaya, ekologi, ekonomi, atau agama/keramat yang krusial bagi budaya tradisional komunitas lokal atau masyarakat adat, yang diidentifikasi melalui keterlibatan dengan komunitas lokal atau masyarakat adat tersebut.

Mengelola Perkebunan Hutan Berkelanjutan

Di TPL, beberapa langkah kunci yang kami ambil dalam mengelola perkebunan hutan berkelanjutan setelah mengidentifikasi kawasan HCV/HCS adalah sebagai berikut:

  • Menyusun rencana dan strategi untuk mengelola dan melindungi kawasan HCV/HCS yang telah diidentifikasi:
    • Rencana dan strategi yang disusun akan mencakup jadwal untuk memantau kawasan HCV/HCS guna memastikan bahwa tidak ada kegiatan ilegal seperti penebangan, pertambangan, dan perburuan. Di kawasan HCV/HCS yang diidentifikasi karena nilai budayanya, rencana pemantauan kami adalah untuk memastikan bahwa batas-batasnya dihormati dan tidak ada kegiatan ilegal seperti perambahan oleh pihak eksternal di area konsesi kami.
    • Tindakan proaktif untuk melestarikan kawasan dengan situs sejarah dan/atau konservasi yang terkonfirmasi.
  • Membentuk zona penyangga dan area Sabuk Hijau untuk mengurangi risiko terhadap kawasan HCV/HCS yang telah diidentifikasi.
  • Program Pengembangan Lingkungan Sosial Ekonomi – (Perkebunan Mata Pencaharian) – Tanaman Kehidupan dengan komunitas adat bekerja sama dengan pemerintah lokal dan pusat sebagai bagian dari strategi berkelanjutan TPL untuk menciptakan peluang berkelanjutan (misalnya meningkatkan aspek sosial dan ekonomi masyarakat di sekitar kawasan HCV/HCS).

Sumber Definisi HCV/HCS: www.hcvnetwork.org